Bagian 2: Membuat Perencanaan Produksi Konten Video

1. Pendahuluan

Perencanaan produksi konten video merupakan langkah penting bagi setiap content creator untuk memastikan konten yang dihasilkan berkualitas dan tepat sasaran. Dalam dokumen ini, Arif Ardy Wibowo, seorang ahli dalam bidang desain komunikasi visual dan fotografi, memberikan panduan rinci mengenai perencanaan produksi konten video, khususnya dalam sektor pariwisata.

2. Riset dan Perencanaan Konten

Riset dan perencanaan adalah tahap awal yang krusial. Ini melibatkan beberapa langkah penting:

• Analisis Kreator Sejenis: Mengamati tipe konten yang sering diposting oleh kreator sejenis dan jenis postingan yang paling sukses.
• Benchmarking: Mengikuti akun media sosial yang serupa dengan niche dan mempelajari konten yang mereka posting.
• Mengikuti Tren: Memantau tren terbaru dan mencari cara untuk mengintegrasikan tren tersebut ke dalam konten.
• Survei: Membuat survei sederhana untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pengikut.
• Penggunaan Hashtag: Melakukan riset hashtag terkait niche untuk melihat konten yang populer.

3. Langkah-Langkah Perencanaan Konten

Mengidentifikasi Target Audiens

Mengetahui siapa target audiens adalah hal yang sangat penting. Beberapa pertanyaan yang perlu diajukan antara lain:

• Siapa audiens dalam hal demografi dan psikografi?
• Jenis konten apa yang mereka konsumsi setiap hari?
• Bagaimana mereka berbicara atau menampilkan diri di media sosial?

Menentukan Topik dan Jenis Konten

Setelah mengetahui target audiens, langkah selanjutnya adalah menentukan topik yang relevan dan jenis konten yang sesuai, seperti gambar, video, teks, atau infografis.

Menentukan Jadwal

Membuat jadwal konten yang konsisten dan teratur adalah kunci untuk menjaga keterlibatan audiens. 

Analisis dan Evaluasi

Setelah konten diposting, penting untuk menganalisis performa postingan guna memahami jenis konten yang berhasil dan menyesuaikan strategi ke depannya.

4. Tips Perencanaan Konten Pariwisata

• Tentukan Topik dan Tujuan: Apakah konten bertujuan untuk mempromosikan destinasi wisata, memberikan tips traveling, atau informasi seputar wisata?
• Identifikasi Target Audiens: Konten dapat ditujukan untuk pelancong lokal, internasional, keluarga, pasangan, atau solo traveler.
• Buat Rencana Konten: Membuat outline atau kerangka isi dari konten yang ingin dibuat, serta mencari sumber informasi yang terpercaya.

5. Tips Mencari Ide Konten

• Analisis Kreator Sejenis: Mengamati konten yang sering diposting oleh kreator lain.
• Benchmarking: Mengikuti akun media sosial yang serupa dengan niche.
• Mengikuti Tren: Mengintegrasikan tren terbaru ke dalam konten.
• Survei: Mendapatkan ide dari survei pengikut.
• Penggunaan Hashtag: Melihat konten populer melalui hashtag terkait.

 6. Memilih Media Sosial yang Tepat

Mengetahui di mana target audiens berada (media sosial, situs web, atau email) sangat penting untuk menentukan media digital yang paling efektif. Media yang relevan dengan niche, misalnya Instagram atau Pinterest untuk fashion, bisa jadi lebih cocok daripada LinkedIn.

7. Tips Scripting Konten

• Tentukan Topik yang Menarik : Dalam 3 detik pertama harus relatable, menarik, dan dapat dibagikan.
• Penulisan Script : Menggunakan bahasa yang nyaman dan up-to-date untuk meningkatkan engagement.
• Keputusan Hardselling atau Softselling : Sesuaikan dengan jenis produk.
• Visualisasi dengan Video : Membuat script yang memudahkan dalam proses produksi dengan visual yang relevan.

8. Alur Scripting Hardselling dan Softselling

 Hardselling

• 3 detik pertama: USP Terunik
• Alur menarik, singkat, padat, dan jelas.
• Review produk harus jujur dan tidak melebih-lebihkan.

Softselling

• Menghubungkan masalah utama dengan tren terkini dan USP produk.
• Menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti.

9. Rekomendasi Aplikasi untuk Planning Konten

Beberapa aplikasi yang direkomendasikan untuk merencanakan konten adalah Google Keep, Notion, Spreadsheet, dan Trello.

Penutup

Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan content creator dapat membuat perencanaan produksi konten video yang lebih terstruktur dan efektif, sehingga dapat mencapai tujuan pemasaran dan komunikasi yang diinginkan.